Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Imbau Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan

Masyarakat Kota Probolinggo masih dibayangi ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Hal ini dibuktikan dengan beberapa kejadian seperti luapan Sungai Legundi dan Sungai Kedunggaleng yang disertai pohon tumbang dan banjir di beberapa wilayah. Meskipun tidak separah daerah sekitar, namun program mitigasi bencana harus terus disiagakan. Upaya ini penting untuk meminimalisir dampak bencana dan melindungi masyarakat.

KANIGARAN –  Masyarakat Kota Probolinggo masih dibayangi ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Hal ini dibuktikan dengan beberapa kejadian seperti luapan Sungai Legundi dan Sungai Kedunggaleng yang disertai pohon tumbang dan banjir di beberapa wilayah. Meskipun tidak separah daerah sekitar, namun program mitigasi bencana harus terus disiagakan. Upaya ini penting untuk meminimalisir dampak bencana dan melindungi masyarakat.

“Empat tahun belakang ini kita masih posisi sedang ke bawah, tidak seperti daerah-daerah lain yang posisi ancamannya tinggi. Tetapi kita juga tidak boleh lengah khususnya kami di BPBD terus melakukan mitigasi, sosialisasi, persiapan petugas, peralatan maupun teknologi yang kita miliki. Sedangkan untuk ancaman kebencanaan kita pada level menengah dan kalau saya lihat ya kita masih di posisi sedang ke bawah,” terang Kalaksa BPBD Kota Probolinggo Sugito Prasetyo saat mengisi program dialog interaktif di Radio Suara Kota, Selasa (20/2) pagi.

Pihaknya telah melakukan beberapa langkah mitigasi untuk menghadapi musim hujan dan potensi bencana hidrometeorologi. Di antaranya, mendirikan Posko Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, mengintensifkan kegiatan sadar lingkungan dan antisipasi dini bencana, serta mendayagunakan Sistem Peringatan Dini (EWS) dan diseminasi informasi bencana.

“Posko Pusdalop kami yang ada di BPBD dengan peralatan-peralatan yang kita miliki salah satunya adalah EWS yang sudah 2 tahun ini kita bangun, selain itu kita juga memanfaatkan teknologi dari BMKG dan BNPB yang kita adopsi, kita tarik, dan kita bawa di Pusdalops sehingga kita bisa memonitor baik dari citra satelit. Dari 2 sumber inilah yang menjadi dasar kita untuk kita bisa menganalisa, bagaimanakah ancaman bencana dengan basic informasi klimatologi,” terangnya.

Kalaksa juga mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Karena kebersihan menjadi faktor penentu di tengah ancaman bencana hidrometeorologi.  “Mari kita jaga lingkungan, kebersihan aliran sungai, aliran air, got maupun juga di sekitar rumah kita, Insya Allah dengan kita bisa menjaga lingkungan, menjaga alam, maka alam akan menjaga kita,” tambahnya. (dp/mir)

LINK TERKAIT