Poli Refraksi Mata, Salah Satu Layanan Unggulan Puskesmas Sukabumi

Kamis (23/2) pagi, dr. Husnul Rofiq dan perawat Widodo dari poli refraksi mata Puskesmas Sukabumi menjadi narasumber dalam dialog interaktif Radio Suara Kota. Kali ini membahas salah satu pelayanan utama di Puskesmas Sukabumi yang selama ini belum banyak diketahui oleh masyarakat yakni Pelayanan Refraksi Mata yang telah memiliki dua dokter.

KANIGARAN - Kamis (23/2) pagi, dr. Husnul Rofiq dan perawat Widodo dari poli refraksi mata Puskesmas Sukabumi menjadi narasumber dalam dialog interaktif Radio Suara Kota. Kali ini membahas salah satu pelayanan utama di Puskesmas Sukabumi yang selama ini belum banyak diketahui oleh masyarakat yakni Pelayanan Refraksi Mata yang telah memiliki dua dokter.

dr. Husnul Rofiq menyampaikan keunggulan poli refraksi mata dari sisi peralatan dan SDM, karena memang hanya Puskesmas Sukabumi yang memiliki peralatan tersebut. Jadwal pemeriksaan buka setiap hari Selasa dan Kamis mulai pukul 08.00-11.00 WIB dengan menerima pasien BPJS dan umum.

Kelainan refraksi mata dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu rabun jauh atau miopi, rabun dekat atau hipermetropi, mata silinder, mata tua, dan anisometropia yaitu kondisi dimana kemampuan refraksi mata kanan dan kiri berbeda jauh.

Ia juga membagikan tips menjaga kesehatan mata. Seperti menghindari paparan sinar matahari secara langsung atau kemasukan benda asing, menjaga kebersihan mata dan tidak menggosok mata dengan keras, menghindari merokok serta rutin memeriksa kesehatan mata dengan dokter mata setiap satu atau dua tahun sekali.

“Dampak dari teknologi informasi tidak dapat dihindari. Maka perlu diperhatikan durasi pemakaian smartphone cukup 20 menit, kemudian mata diistirahatkan selama 30-60 menit. Cahaya dari smartphone juga sebaiknya diredupkan,” terangnya.

Bahkan dr. Husnul Rofiq mengingatkan terkait pemakaian obat tetes mata yang sering ditemukan di apotek. Ia mengimbau agar menggunakan obat mata sesuai dengan standar pemakaian serta tidak menggunakan obat-obatan yang belum jelas komposisi dan risikonya. Misalnya, daun sirih yang dicampur dengan kapur, yang ternyata dapat merusak atau melukai mata sehingga memperparah kondisi kesehatan mata.

“Mata adalah jendela dunia, alangkah baiknya menjaga organ mata kita. Sedia payung sebelum hujan, sehatkan dulu sebelum sakit, terangilah mata kita dengan sesuatu yang baik sebagai ikhtiar menjaga mata kita,” pesannya. (mg/mir)

LINK TERKAIT