Dialog Interaktif Radio Suara Kota: Perhutani KPH Probolinggo Peringati Hari Hutan Sedunia

Dalam rangka memperingati Hari Hutan Sedunia yang jatuh pada tanggal 21 Maret setiap tahunnya, Radio Suara Kota Probolinggo menggelar dialog interaktif pada Selasa (19/3) pagi. Acara tersebut dihadiri oleh dua Kepala Sub Seksi Kemitraan Produktif dari Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kota Probolinggo, yaitu Tumin dan Supriyono. Keduanya memaparkan sejumlah program yang dijalankan oleh KPH untuk mendukung masyarakat sekitar hutan.

KANIGARAN - Dalam rangka memperingati Hari Hutan Sedunia yang jatuh pada tanggal 21 Maret setiap tahunnya, Radio Suara Kota Probolinggo menggelar dialog interaktif pada Selasa (19/3) pagi. Acara tersebut dihadiri oleh dua Kepala Sub Seksi Kemitraan Produktif dari Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kota Probolinggo, yaitu Tumin dan Supriyono. Keduanya memaparkan sejumlah program yang dijalankan oleh KPH untuk mendukung masyarakat sekitar hutan.

Salah satu program utama yang diungkapkan oleh Tumin adalah pembangunan kawasan hutan dengan melibatkan kerjasama dengan masyarakat. Tujuan utamanya adalah untuk mengendalikan fungsi hutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan bersama.

Beberapa program yang dilaksanakan meliputi distribusi bibit tanaman, kegiatan penanaman bersama, serta penyelenggaraan edukasi dan wisata hutan. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memulihkan hutan yang rusak serta menjaga sumber mata air sebagai penopang kehidupan masyarakat.

Sementara itu, Supriyono menekankan pentingnya pengembangan dan penyediaan sarana edukasi dan wisata dalam pengelolaan hutan. Dia menyatakan bahwa sebagian besar hutan yang dikelola oleh Perhutani KPH Probolinggo yang berada di tiga wilayah, yaitu Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Situbondo, telah dinyatakan aman. Komitmennya adalah mengutamakan keselamatan pengunjung dalam pengelolaan hutan, dengan memiliki jaminan asuransi untuk mengatasi kejadian yang tidak diinginkan.

“Wisata Perhutani kebanyakan di hutan-hutan lindung, karena kita dalam pengelolaan ada safety pengunjung. Dan jika ada kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, kita sudah di back up dengan asuransi. Alhamdulillah untuk wilayah hutan kita aman,” tutur Supriyono.

Supriyono juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kawasan hutan, dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan tambahan melalui pemanfaatan sumber daya hutan. Keterlibatan lembaga-lembaga masyarakat desa setempat menjadi kunci dalam pelaksanaan program-program kehutanan.

“Kita selalu melibatkan masyarakat di sekitar hutan ada lembaga-lembaga masyarakat desa hutan setempat untuk program-program kehutanan. Disamping itu, mereka juga bisa memanfaatkan lahan untuk ditanami Palawija,” tambah Supriyono.

Tumin dan Supriyono mengakhiri pertemuan dengan pesan untuk mencintai hutan sebagai sumber manfaat yang tak ternilai bagi kehidupan manusia, terutama bagi masyarakat desa setempat di wilayah KPH Probolinggo. Mereka meyakini bahwa dengan menjaga kelestarian hutan, akan tercipta kesejahteraan bagi seluruh rakyat. (dy/dp)

LINK TERKAIT