ASAP ROKOK ELEKTRIK TAK KALAH BERBAHAYA DARI ASAP ROKOK KRETEK
ASAP ROKOK ELEKTRIK TAK KALAH BERBAHAYA DARI ASAP ROKOK KRETEK
Probolinggo, 31/5/2019 – Bahaya rokok tembakau yang
mengancam kesehatan, membuat orang-orang meninggalkan kebiasaan merokok
dengan beralih ke vape atau rokok elektrik. Banyak yang percaya bahwa
vape lebih aman dari rokok tembakau atau konvensional.
Mengisap rokok elektrik atau yang lebih dikenal dengan
istilah vaping ternyata juga bisa merusak sel-sel sistem kekebalan tubuh
dan amat mungkin lebih berbahaya dari yang semula diperkirakan. Hal itu
seperti yang disampaikan oleh dr. Anung Sri Handayani, Sp.P yang
ditemui Jum’at (31/5) siang.
Dokter cantik yang berdinas di RSUD Dr. Moch Saleh itu
mengatakan, dalam beberapa kesempatan saat ia memberikan sosialisasi
terkait bahaya rokok (produk sejenisnya) dan bahayanya, ia selalu
mendapati anggapan sebagian besar orang bahwa merokok dengan rokok
elektrik dipandang jauh lebih aman daripada merokok konvensional.
Anung menjelaskan, asap rokok elektrik menyebabkan
pembengkakan dan merusak aktivitas alveolar macrophages -sel-sel yang
berpotensi melawan partikel debu, bakteri, dan pemicu alergi.
Meskipun dari segi harga yang terbilang jauh lebih mahal
dibanding rokok kretek, sebenarnya vape tidak benar-benar jauh dari zat
kimia berbahaya yang mengancam kesehatan jiwa dan raga.
Tak hanya vape, merokok dengan shisha juga tak kalah sering
dianggap lebih aman. Padahal, katanya, selama yang dihisap adalah asap
tembakau, racun nikotin tetap mengancam kesehatan.
Shisha, menurutnya, justru menghasilkan asap lebih banyak
dibandingkan rokok. Akibatnya, karbon monoksida (CO) yang terhirup lebih
banyak dan bisa menyebabkan sesak napas.
Kadar nikotin pada shisha juga tidak lebih sedikit meski
difilter dengan air.“ Artinya, secara umum risiko kesehatan yang
dihadapi saat menghisap shisha sama besarnya dengan rokok biasa,
termasuk kanker paru-paru serta gangguan kehamilan,” jelasnya.
Sebelum berpisah, Anung sempat memberikan tips, bagaimana
cara agar seseorang dapat berhenti merokok. “Jadi ada lima poin yang
harus diketahui dan dipatuhi, apabila seseorang ingin berhenti merokok,”
katanya.
Lima poin itu diantaranya, pertama menetapkan tanggal pasti
untuk berhenti merokok. Kedua, memberitahukan keluarga dan sekitar
untuk mengingatkan. “Nah, disini peran keluarga dan lingkungan sekitar
cukup berpengaruh. Apabila seseorang terlihat atau ada tanda-tanda akan
kembali merokok, maka disinilah (peran keluarga dan orang-orang
disekitar perokok) mengingatkan,” ujarnya.
Ketiga, mengantisipasi adanya tantangan, tawaran atau
godaan untuk merokok kembali dan keberanian untuk mengatakan
tidak/menolak. “Jangan karna sungkanlah, tidak enaklah, akhirnya
(keinginan untuk berenti merokok) gagal,” katanya.
Keempat, menyingkirkan produk-produk sejenis. “Apapun
namanya, rokok kretek atau tembakau, vape, shisha dan lain-lain, merokok
tetap berbahaya bagi kesehatan. Baik itu (kesehatan)bagi perokok aktif,
terlebih (pada) perokok pasif,”ungkapnya.
Terakhir, lakukan medical check up secara rutin di
fasilitass kesehatan terdekat. “Datang dan konsultasikan, agar tidak
salah informasi dan penanganannya. Bisa ke puskesmas terdekat atau ke
Poli rumah sakit,” pungkasnya. (Sonea)