Kota Layak Anak Upaya Wujudkan Kemajuan Kota Probolinggo di Masa Datang
Kota Layak Anak Upaya Wujudkan Kemajuan Kota Probolinggo di Masa Datang
KANIGARAN – Predikat Kota Probolinggo sebagai Kota Layak Anak
(KLA) patut diapresiasi. Setelah tahun 2019 meraih predikat KLA
peringkat Madya, tahun ini naik 1 tingkat menjadi KLA peringkat Nindya.
Guna mendukung implementasi yang lebih luas, Radio Suara Kota
Probolinggo menggelar Talkshow Interaktif Kota Layak Anak Tahun 2021
bersama dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(Dinsos PPPA) pada Selasa (12/10) pagi di studio Radio Suara Kota.
Kota Layak Anak adalah kota yang mempunyai sistem pembangunan
berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya
pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, yang terencana secara menyeluruh
dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin
terpenuhinya hak dan perlindungan anak.
Kepala
Dinsos PPPA Rey Suwigtyo selaku dinas teknis yang membidangi,
menyampaikan bahwa anak adalah amanah dan karunia sehingga pemerintah
harus hadir untuk menjamin haknya.
“Karena memang dalam suatu wilayah, pemerintah harus hadir pada semua
elemen masyarakat utamanya anak, karena anak ini merupakan amanah,
kalau kita mengacu pada Undang undang 23 tahun 2002 tentang perlindungan
anak,” terang Tiyok.
Hal ini mengacu pada tujuan dari penerapan KLA yakni untuk memenuhi
hak dan melindungi anak secara khusus untuk membangun inisiatif
pemerintahan kabupaten/kota yang mengarah pada upaya transformasi
Konvensi Hak Anak dari kerangka hukum ke dalam definisi, strategi dan
intervensi pembangunan.
Dalam penilaian KLA, Kota Probolinggo terus berkomitmen untuk
memenuhi 24 indikator penilaian yang terbagi dalam 6 kelompok. Keenam
kelompok tersebut antara lain kelembagaan; hak sipil dan
kebebasan;lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif; kesehatan dasar
dan kesejahteraan; pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan
budaya serta perlindungan khusus.
Masih menurut Tiyok, upaya pemenuhan hak sipil dan kebebasan anak
yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Probolinggo, salah satunya
adalah melibatkan anak dalam agenda musrenbang. “Juga kita pernah
melibatkan anak itu dalam Musyawarah Pembangunan Khusus Anak di tahun
2020, bersama dengan Bappeda melakukan kegiatan itu,” ungkapnya.
Ditambahkan oleh Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan
Pengarusutamaan Hak Anak Lucia Aries Yulianti, melalui musrenbang khusus
anak tersebut pemerintah mampu mendapatkan masukan positif untuk
pembangunan kota yang lebih ramah untuk anak.
“Yang tertampung dalam musrenbang tingkat kelurahan, kecamatan sampai
dengan musrenbang tingkat kota, itu sangat menarik, kita selaku orang
tua kadang tidak menyangka anak-anak sudah berpikiran positif, kemudian
berpikiran maju kedepan, bagaimana anak-anak itu mendapatkan fasilitas
pelayanan publik, infrastrukturnya yang ramah anak,” beber Lucia
Beberapa masukan yang sudah diwujudkan oleh pemkot antara lain
pembuatan fasilitas jalur bersepeda untuk anak, rute aman selamat ke
sekolah, pembangunan ruang rekreatif, ruang bermain anak termasuk juga
meneruskan kampanye stop perkawinan anak ke Suara Anak tingkat provinsi
dan nasional.
Untuk mendukung implementasi program KLA, Asisten Perekonomian dan
Pembangunan (Asekbang) Setyorini Sayekti membeberkan salah satu layanan
unggulan 3 in 1 kelahiran melalui program Akik Cemerlang dari
Dispendukcapil.
“Untuk
saat ini Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dukcapil sudah
menyelenggarakan layanan Akik Cemerlang ya, jadi begitu anak ini lahir
maka dia sudah mendapatkan hak-hak sipilnya sebagai seorang warga
negara, jadi yang pertama akta kelahiran, kemudian yang kedua kartu
identitas anak dan yang ketiga kartu keluarga,” beber Rini sapaannya
Menyinggung mengenai pandemi Covid 19 dan kebijakan belajar dari
rumah, Asekbang Kota Probolinggo mengimbau agar bisa dimaknai sebagai
kesempatan untuk membangun emosi antara orang tua dan anak. “Ketika anak
ini sekolah online di rumah, ini adalah kesempatan bagi orang tua untuk
bisa lebih dekat lebih mengenal mengenal karakter dari belajar anak
juga,” pesannya.
Kedepan, Rini berharap predikat KLA ini harus dibarengi dengan
kolaborasi dan komitmen bersama untuk terus mewujudkan masa depan Kota
Probolinggo yang lebih layak bagi anak. “Kolaborasi kemudian komitmen,
jangan sampai kolaborasi itu hanya terjadi sesaat tetapi harus didasari
juga dengan komitmen bahwa anak adalah yang menentukan kemajuan Kota
Probolinggo di masa yang akan datang,” harap Rini (dewanta)