Radio Daerah Tetap Penting, Eksis dan Disukai Masyarakat
Radio Daerah Tetap Penting, Eksis dan Disukai Masyarakat
PASURUAN – Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin ikut
bergabung dalam program “Ngobrol Radio Itu Asyik”, gelaran Persatuan
Radio TV se Indonesia yang membahas tentang “Pentingnya Radio Daerah”
di Gedung Gradika Kota Pasuruan, Jumat pagi (17/9).
Selaku host acara, Wali Kota Pasuruan Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul
meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sekaligus Ketua Umum
Persatuan Radio TV Publik Daerah (Persada) Indonesia yang tergabung
dalam Indonesia Persada bercerita tentang dunia radio. Hadir pula, Plt
Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko, Bupati Magetan Suprawoto dan
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf. Sementara ratusan radio lainnya bergabung
secara virtual dan disiarkan serentak oleh anggota Indonesia Persada Id
melalui radio TV dan media sosial.
Ganjar
diminta oleh Gus Ipul bercerita tentang eksistensi radio dulu, serta
kebiasaannya suka mengunjungi radio di daerah. Bahkan sukses dalam
mengurus izin semua radio daerah di wilayahnya. “Mas Ganjar ini sebelum
ada Persada id suka mampir ke radio-radio daerah. Apa sebenarnya yang
melatarbelakangi kebiasaannya itu, terlebih saat ini setelah menjadi
Ketua umum meski eranya sudah beda. Bisa diceritakan, silakan,” tanya
Gus Ipul.
Dengan gaya khasnya yang kocak, Gubernur Jawa Tengah ini dengan
gamblang bercerita tentang keberadaan radio daerah. “Kalau datang ke
radio daerah itu, biasanya ada pemandangan sisa kopi semalam atau justru
penyiar yang masih kusut. Mereka berada pada kondisi berani berjuang
sampaikan informasi. Terkadang ide penyiar brilian, eksekusi bagaimana?
Ternyata masih ada yang tidak diberi ruang oleh pimpinan daerah. Nah
keberadaan Persada id bisa memfasilitasinya, agar mendapat perhatian,”
tuturnya.
Ganjar menyampaikan, jika saat ini konten siaran tidak bisa melulu
mendengarkan pidato kepala daerah, karena harus menyesuaikan
perkembangan. Bukan hanya idealisme yang dicapai, tapi lepas dari
keinginan masyarakat. Harapannya, radio makin eksis, mampu bersaing,
memberikan informasi yang mendidik.
“Radio, apa yang harus berubah? Selain konten yang menarik, siaran
bisa ditonton juga. Menangkan hatinya pendengar agar acaranya disukai,
baru mereka akan aktif mengikuti. Lalu disanalah pikiran mereka bisa
dipengaruhi dengan informasi yang ingin kita sampaikan. Ternyata yang
tidak kalah penting itu, cara menyampaikan harus bagus dan bisa dipahami
maknanya. Target saya Persada id bisa mewawancarai Presiden
nantinya,”ujar Ganjar.
Selanjutnya, Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin diminta untuk
bercerita tentang eksistensi radio di daerahnya. Ia menuturkan jika
pengalaman masing-masing kepala daerah tidak jauh beda dengan dirinya.
“Hampir sama semuanya, kalau dulu kita pakai telpon koin untuk bisa
berinteraksi dengan penyiar dan pendengarnya. Seiring berjalannya waktu,
radio harus bisa tetap eksis di era digital ini. Harus ada terobosan,
inovasi agar tetap disenangi oleh masyarakat. Radio membuka ruang bagi
mereka bisa berinteraksi dengan kepala daerah,” ujar Habib Hadi.
Wali
Kota mencontohkan program “Laporo rek di Radio Suara Kota Probolinggo”
sebagai acara untuk menampung aspirasi dan keluhan warga. Fungsi radio
di daerah tidak lagi sekedar sarana hiburan, tapi juga sebagai sarana
informasi bagi masyarakat.
“Biasanya warga telpon ke radio melaporkan kondisi jalan rusak, PJU
mati lalu ditindaklanjuti oleh instansi yang menanganinya. Termasuk di
masa pandemi ini, semua informasi dan edukasi kepada masyarakat,
testimoni masyarakat yang sudah vaksin ini juga menguatkan. Sayapun
sering hadir untuk menyapa masyarakat,” urainya.
Habib Hadi juga mengatakan jika ada yang berusia 40 tahun ke atas
pernah mengalami masa indah mendengarkan radio. Karena pada masa itu,
dimana ada rumah disitu ada radio. Sedangkan saat ini harus bisa
diselaraskan dengan perkembangan, kolaborasi menjadi radio yang bisa
ditonton melalui media sosial harus dilakukan. Dengan begitu radio
daerah masih bisa eksis dan didengarkan melalui internet dimanapun,
sehingga bisa dinikmati semua kalangan. (yuli)