Pada tahun 2024 ini, Perum Bulog kembali ditugaskan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI untuk melaksanakan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Program ini dalam rangka menjaga ketahanan juga sekaligus ketersediaan pangan nasional. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Pimpinan Cabang (Wapinca) Bulog Cabang Probolinggo, Yoga Prastyadi dalam dialog interaktif Radio Suara Kota Probolinggo, Kamis (11/1) pagi.
KANIGARAN - Pada
tahun 2024 ini, Perum Bulog kembali ditugaskan oleh Badan Pangan Nasional
(Bapanas) RI untuk melaksanakan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
Program ini dalam rangka menjaga ketahanan juga sekaligus ketersediaan pangan
nasional. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Pimpinan Cabang (Wapinca) Bulog
Cabang Probolinggo, Yoga Prastyadi dalam dialog interaktif Radio Suara Kota
Probolinggo, Kamis (11/1) pagi.
“Kita ditugaskan Bapanas untuk menjaga
stabilisasi harga beras medium melalui program SPHP. Di tahun 2023 khususnya di
Kota Probolinggo kita sudah menyalurkan beras medium SPHP yang berjumlah
1.538.750 kg untuk menjaga stabilisasi. Program ini merupakan program tahunan,
mulai dari Januari hingga Desember dan ada evaluasinya setiap tahun,” ujarnya.
Diungkapkan oleh Yoga, rencananya untuk tahun 2024, Bulog Cabang Probolinggo akan menyalurkan bantuan pangan bagi masyarakat kurang mampu dalam 2 tahap. Yakni, tahap 1 pada bulan Januari-Maret dan tahap 2 pada bulan April-Juni. Sementara itu untuk beras SPHP bagi masyarakat umum akan didistribusikan melalui mitra yang telah bekerjasama dengan Bulog. Sehingga dapat menjaga harga eceran tertinggi (HET) di pasaran, yakni sebesar Rp 10.900/kg.
“Harga tebus beras SPHP yang sudah diatur
dan ditetapkan pemerintah, untuk wilayah I Provinsi Jatim HET dari gudang Bulog
sebesar 9.950 per kg. Bagi pengecer, distributor, dan toko ritel harus menjual
tidak boleh melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan
pemerintah sebesar 10.900 per kg,” terangnya.
Hingga akhir tahun 2023, Bulog Cabang
Probolinggo telah menjalin kerjasama dengan 112 toko pengecer yang tersebar di
seluruh Kota Probolinggo. Yoga menyarankan bagi toko lain yang berminat menjadi
mitra SPHP agar dapat memenuhi persyaratan. Diantaranya KTP, NPWP, memiliki
toko, NIB (Nomor Induk Berusaha), mengisi surat permohonan serta surat
pernyataan tidak menjual diatas HET.
“Masyarakat yang berminat bisa datang ke
kantor kami dengan membawa persyaratan tersebut dan akan kami daftarkan by system,” ucapnya.
Bagi ASN Pemkot Probolinggo yang ingin
membeli beras SPHP, dapat juga dilayani di Warung TPID. Yakni mitra distribusi
Bulog dibawah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kota
Probolinggo. “Rekan-rekan ASN bisa membeli beras SPHP langsung di koperasi ASN
dengan harga yang sesuai HET,” imbuhnya.
Tidak terbatas pada komoditas beras, Bulog
bersama Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DPKPP) dan Dinas
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (DUMP) Kota Probolinggo juga
turut aktif menggelar Gerakan Pasar Murah (GPM). Sebuah gerakan kolaboratif
stakeholder pangan dalam upaya mengendalikan inflasi pangan dengan menyediakan
berbagai komoditas pangan
“Biasanya kegiatan GPM tidak ada batasan,
disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan pemerintah setempat kita bisa
menyediakan. Biasanya di satu titik bisa 8-10 ton per hari. Jadi masyarakat
bisa leluasa datang ke kegiatan GPM dan tidak khawatir tidak kebagian. Untuk
penjualannya juga kami batasi 2 pcs per orang supaya merata,”ujarnya.
Untuk
memudahkan masyarakat dalam mendapatkan produk pangan, Bulog Probolinggo juga
memiliki layanan pemesanan dan pengantaran melalui Bude Linggo. “Masyarakat
bisa datang langsung ke kantor kami atau menghubungi layanan kami Bude Linggo
(Bulog Delivery Lumajang Probolinggo) di 0812-1234-4524. Tinggal pesan dan akan
kami antar,” pungkas Yoga. (mir/dp)