Diskominfo Kota Probolinggo Gelar Sosialisasi Pengembangan Kompetensi ASN

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Probolinggo menggelar Sosialisasi Coaching, Mentoring dan Pengembangan Kompetensi Mandiri bagi para pegawainya. Acara ini berlangsung di Gedung Paseban Sena lantai 2 pada Rabu (1/10).

MAYANGAN – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Probolinggo menggelar Sosialisasi Coaching, Mentoring dan Pengembangan Kompetensi Mandiri bagi para pegawainya. Acara ini berlangsung di Gedung Paseban Sena lantai 2 pada Rabu (1/10).

Kegiatan dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskominfo, Madihah. Momentum ini sekaligus menjadi penutup masa tugasnya sebagai Plt sejak tiga bulan terakhir. Mulai Oktober ini, ia resmi menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kota Probolinggo.

Dalam sambutannya, Madihah menyampaikan rasa syukur sekaligus refleksi atas pengalaman yang didapat selama memimpin Diskominfo. Alhamdulillah banyak sekali ilmu yang saya peroleh. Kami berdiskusi, melaksanakan kegiatan, dan berkomitmen bersama membangun Diskominfo agar lebih baik ke depan. Diskominfo punya peran strategis, menjadi penyampai informasi yang valid untuk masyarakat, eksekutif, dan legislatif,” ucapnya.

Ia juga menyinggung program strategis dashboard Kominfo yang disiapkan untuk memperkuat peran Diskominfo sebagai wali data. Data yang akurat sangat penting untuk perencanaan pembangunan daerah. Karena itu, staf harus punya komitmen dan bekerja secara profesional,” tambahnya.

Selain itu, Madihah juga berpamitan kepada jajaran Diskominfo seiring dengan adanya rotasi pejabat. Jabatan Sekretaris Diskominfo kini dipercayakan kepada Lucya Aries, yang sebelumnya bertugas sebagai Sekretaris Dinsos PPPA. Beberapa pejabat lain turut bergeser ke instansi berbeda, di antaranya Sekretaris Diskominfo sebelumnya ke Kesbangpol Andre Nirwana dan Kasubag Keuangan Anita Nur Amaylia ke Bapperida.

Sosialisasi menghadirkan narasumber Komisi 1 DPRD Kota Probolinggo, Syaiful Rahman dan Sibro Malisi, serta Achmad Suaedi dari Bidang Pembinaan, Pengembangan dan Kesejahteraan Pegawai BKPSDM setempat.

Syaiful menilai kegiatan seperti ini penting sebagai bentuk penyegaran bagi ASN. ASN harus siap ditempatkan di mana saja secara profesional. Mereka juga memiliki hak pengembangan kompetensi minimal 20 JP per tahun, sementara PPPK 24 JP. Kalau sudah terpenuhi tentu baik, jika belum mari kita evaluasi bersama,” jelasnya.

Sibro menambahkan, peningkatan kualitas ASN juga harus didukung dengan alokasi anggaran yang memadai seperti adanya beasiswa untuk ASN dalam peningkatan kemampuan mereka.

Sementara itu, Suaedi menyampaikan pola pengembangan kompetensi melalui konsep 10-20-70, yakni 10 persen pembelajaran formal, 20 persen melalui diskusi, coaching atau mentoring, dan 70 persen lewat pengalaman langsung seperti penugasan, magang, serta kerja lintas OPD.

Melalui kegiatan ini, ASN Diskominfo diharapkan semakin siap meningkatkan kompetensi dan profesionalisme, sekaligus mendukung pembangunan daerah lewat peran strategis yang diemban instansi tersebut. (sit/fa)

LINK TERKAIT