Kemenag Imbau Persiapan CJH Kota Probolinggo Jelang Keberangkatan

Dalam rangka memberikan informasi terkait pelayanan haji regular tahun 1444 H/2023 M, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Kota Probolinggo, M. Harris Hikmawan menjadi nara sumber dalam dialog interaktif di Radio Suara Kota, Kamis (25/5) pagi.

MAYANGAN - Dalam rangka memberikan informasi terkait pelayanan haji regular tahun 1444 H/2023 M, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Kota Probolinggo, M. Harris Hikmawan menjadi nara sumber dalam dialog interaktif di Radio Suara Kota, Kamis (25/5) pagi.

Diketahui, kuota haji Provinsi Jawa Timur tahun 1444 H/2023 M sebanyak 35.152 jemaah. Dan Calon Jemaah Haji Kota Probolinggo yang akan diberangkatkan sebanyak 167 jemaah. “Pemberangkatan haji Kota Probolinggo di tanggal 5 Juni 2023 tergabung dalam kloter 34 bersama Kabupaten Nganjuk dan Kota Surabaya. Sebanyak 167 Calon Jemaah Haji yang akan diberangkatkan,”ujarnya.

Sebelum diberangkatkan ratusan Calon Jemaah Haji tersebut telah melaksanakan praktik manasik haji yang berlokasi di Wisata Religi Miniatur Ka’bah Pantai Bentar, Rabu (24/5) kemarin. Manasik haji ini bertujuan untuk mempersiapkan diri secara mental dan spiritual agar lebih siap ketika menjalankan ibadah haji nantinya. 

Harris mengungkapkan, biaya perjalanan ibadah haji tahun 1444 H/2023 M sesuai keputusan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2023 untuk embarkasi Surabaya sebesar Rp. 55.928.458,26,-. Dibandingkan dengan embarkasi lainnya, embarkasi Surabaya terbilang paling mahal karena menggunakan 2 tipe pesawat Boeing 747-400 dengan kapasitas 450 seat dan Airbus 330-300 dengan kapasitas 400 seat.

“Di tahun ini telah dibuka ibadah haji untuk usia 65 tahun keatas. Sekitar 62 ribu jemaah haji lansia di Indonesia sehingga menjadi prioritas dalam teknis pemberangkatannya. Misal, jika dalam 1 regu terdapat 11 orang maka 1 orangnya adalah lansia, sehingga bisa saling membantu. Untuk Calon Jemaah Haji Kota Probolinggo paling tua di usia 90 tahun dan termuda di usia 20 tahun,”ungkapnya. 

“Untuk ketentuan barang bawaan Calon Jemaah Haji, saat pemberangkatan bagasi sebanyak 20 kg dan kabin 7 kg. sedangkan pada saat pemulangan bagasi tercatat 32 kg dan kabin 7 kg,”imbuhnya.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat di Kota Probolinggo tidak percaya pada calo-calo yang menjanjikan dapat memberangkatkan ibadah haji dengan cepat atau tanpa antrian lama. Masyarakat bisa mendapatkan informasi yang lebih akurat melalui Kantor Kementerian Agama setempat untuk mencegah penipuan.

Salah satu pendengar Radio Suara Kota, Endra di Kebonsari Kulon menceritakan dirinya yang telah mendaftar ibadah haji di tahun 2017 dan mendapat jadwal tunggu di tahun 2038. “Ketika mengecek di Kantor Kemenag Kota Probolinggo saat ini jadwal tunggunya di tahun 2060. Kira-kira apa penyebabnya dan apakah ada kemungkinan jadwal tunggunya bisa berubah maju atau bagaimana?,”tanyanya.

Menanggapi hal ini, Harris mengatakan bahwa jadwal tunggu ibadah haji dapat dilakukan pengecekan setelah selesai penyelenggaraan haji di tahun ini. “Bisa dilihat kembali masa tunggunya setelah selesai penyelenggaraan haji di tahun ini. Yaitu melalui aplikasi haji pintar, bisa dicek disitu. Jadi tetap menunggu tuntasnya penyelenggaraan ibadah haji seluruh Indonesia, nantinya akan terlihat jadwal tunggunya,”jawab Harris.

Harris juga mengimbau terkait pemberangkatan Calon Jemaah Haji Kota Probolinggo di tanggal 5 Juni 2023, pihaknya menyarankan agar tetap menjaga kesehatan, memahami dengan baik ilmu manasik haji dan mempersiapkan kelengkapan dokumen administrasi serta finansial yang akan dibawa selama melaksanakan ibadah haji. 

“Alangkah lebih baik dipersiapkan dari sekarang, supaya tidak kesulitan ketika sudah disana,”pesannya. (mir/uby) 

LINK TERKAIT