Kolaborasi Pemkot-USAID IUWASH Pasar untuk Sediakan Akses Air Minum dan Sanitasi Aman
Di tengah tantangan untuk menyediakan akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak, Radio Suara Kota menggelar talkshow bersama USAID IUWASH Pasar dan sejumlah perangkat daerah terkait, Rabu (21/8).
KANIGARAN - Di tengah tantangan untuk menyediakan akses terhadap air minum dan
sanitasi yang layak, Radio Suara Kota menggelar talkshow bersama USAID IUWASH
Pasar dan sejumlah perangkat daerah terkait, Rabu (21/8). Hadir dalam talkshow
antara lain Kepala DPUPR Perkim Setiorini Sayekti, Kabid Infraswil pada Bappeda
Litbang Aksan, perwakilan Dinas Kesehatan P2KB dan Regional Manajer USAID IUWAS
Pasar. Talkshow kali ini membahas penyediaan air minum dan sanitasi yang
terjangkau bagi masyarakat.
Akses mudah terhadap air minum dan sanitasi yang aman menjadi salah satu
target tujuan pembangunan berkelanjutan yang juga merupakan target pembangunan
di Kota Probolinggo. Dalam hal ini, Bappeda Litbang berkolaborasi dengan
berbagai pihak untuk meningkatkan target pembangunan terkait air minum dan
sanitasi yang aman, dan saat ini sudah mencapai 76%.
“Tujuan utama pemerintah dalam pentingnya menyediakan air minum dan
sanitasi aman bagi masyarakat sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas kesehatan.
Menekan laju pemanfaatan air tanah. Jadi, pemanfaatan air tanah ini harus
semakin dibatasi dan diarahkan untuk menggunakan air minum perpipaan,” jelas
Kabid Infraswil pada Bappeda Litbang Aksan.
Saat ini, untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi aman di Kota
Probolinggo membutuhkan kolaborasi semua pihak. Dan salah satunya adalah
bekerja sama dengan USAID IUWASH Pasar, sebuah program yang mendukung Indonesia
dalam mencapai akses universal ke air minum dan sanitasi yang aman selama lima
tahun.
USAID IUWASH merupakan program yang berkolaborasi dengan pemerintah, sektor
swasta dengan menggunakan strategi kemitraan untuk mendorong pertumbuhan bisnis
air dan sanitasi, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terutama masyarakat Kota
Probolinggo akan pentingnya air minum dan sanitasi yang aman dan terjangkau.
Kerjasama ini meliputi sinkronisasi program, dukungan kebijakan, pemanfaatan
infrastruktur, dan kolaborasi kegiatan. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan
yaitu pelatihan kader dan diskusi dengan penyediaan jasa sedot tinja, dan sosialisasi
kesehatan.
Aksan berharap masyarakat juga turut berpartisipasi dalam kesuksesan
program ini. “Meskipun sanitasi ini juga
merupakan program dari pemerintah, harapannya adalah kemandirian masyarakat
harus tetap harus ada. Jadi, tidak hanya menunggu bantuan saja,” tuturnya. (din/pin)