Mengenal Teman Bahagia, Inovasi Puskesmas Kanigaran untuk Pasien Gangguan Jiwa
Selasa (14/2) pagi, dr Ike Yuliana dari Puskesmas Kanigaran berkesempatan menjadi narasumber pada Talk Show Radio Suara Kota yang membahas tentang inovasi Puskesmas Kanigaran untuk pasien yang memiliki gangguan jiwa yaitu TEMAN BAHAGIA (Sistem Pembinaan Bagi Penderita Gangguan Jiwa) sejak tahun 2017.
KANIGARAN – Selasa (14/2) pagi, dr Ike Yuliana
dari Puskesmas Kanigaran berkesempatan menjadi narasumber pada Talk Show Radio
Suara Kota yang membahas tentang inovasi Puskesmas Kanigaran untuk pasien yang
memiliki gangguan jiwa yaitu TEMAN BAHAGIA (Sistem Pembinaan Bagi Penderita Gangguan
Jiwa) sejak tahun 2017.
dr Ike menjelaskan, tujuan program untuk
menghilangkan stigma negatif pada ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) sebenarnya
dapat disembuhkan. Kemudian, melalui program ini juga diharapkan dapat menurunkan
jumlah ODGJ yang mengalami diskriminasi serta meningkatkan angka kesembuhan. Pada
2020-2021 Puskesmas Kanigaran memaksimalkan inovasinya untuk memandirikan ODGJ,
supaya dapat meningkatkan taraf hidup keluarga.
Puskesmas Kanigaran memiliki layanan Posyandu
Jiwa yang tidak dimiliki oleh puskesmas lainnya. dr Ike menambahkan, posyandu
jiwa ini sama seperti dengan posyandu balita biasanya, ada kader dan
pemeriksaan fisik. Siapapun pasien gangguan jiwa dapat mengikuti posyandu
dengan syarat emosi pasien yang stabil.
“Ada 5 meja posyandu. Satu meja pendaftaran
dan pemantauan fisik, kedua pemantauan gejala psikis, pemberian terapi,
sikofarmaka dan penambahan nutrisi yang dilakukan oleh dokter. Kemudian meja
ketiga terapi non sikofarmaka dan pengendalian oleh perawat. Keempat peningkatan
keterampilan perawatan diri yang dilakukan oleh kader. Lalu meja kelima peningkatan
keterampilan hidup sehari-hari dan produktifitas ODGJ dengan syarat emosi
pasien yang stabil,” jelasnya.
Poli Jiwa di Puskesmas Kanigaran buka
setiap Kamis. “Bagi masyarakat yang memiliki masalah yang sampai tidak ada
solusinya, maka curhatlah kepada orang yang memang tepat. Jika belum
menemukannya, datanglah konseling ke puskesmas,” imbuh dokter yang kini
puskesmas yang dipimpinnya berpredikat WBK ini.
Sementara Itu, Yeni,
perawat Puskesmas Kanigaran yang turut hadir dalam Talk Show tersebut
mengungkapkan bahwa ODGJ itu dapat disembuhkan dengan pengobatan yang
terkontrol, komitmen keluarga dan masyarakat untuk mendukung keberhasilan
kegiatan kesehatan jiwanya. “Dan hilangkan stigma negatif tentang ODGJ yang
menimbulkan kekambuhan,” ujarnya. Salam sehat, sehat jiwaku sehat jiwamu! (mg/fa)