PAPESA Kota Probolinggo Ajak KIM Sosialisasikan Budaya Peduli Sampah
“Kalau kita saat ini pengelolaan sampah dari rumah kita, dari dalam dapur kemudian kita tampung di bak sampah depan rumah, kemudian diangkut oleh gerobak sampah ke TPS. Kemudian oleh DLH dipindahkan ke TPA. Apakah ini sebetulnya sudah benar atau bagaimana?,” tanya Ketua Perkumpulan Peduli Sampah (PAPESA) Syaifudin Zuhri saat menjadi narasumber di depan audiens Ketua Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dan Operator KIM se-Kota Probolinggo, Rabu (22/2) di Aula Pertemuan Kelurahan Kebonsari Kulon.
KANIGARAN - “Kalau kita saat ini pengelolaan
sampah dari rumah kita, dari dalam dapur kemudian kita tampung di bak sampah
depan rumah, kemudian diangkut oleh gerobak sampah ke TPS. Kemudian oleh DLH
dipindahkan ke TPA. Apakah ini sebetulnya sudah benar atau bagaimana?,” tanya
Ketua Perkumpulan Peduli Sampah (PAPESA) Syaifudin Zuhri saat menjadi
narasumber di depan audiens Ketua Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dan
Operator KIM se-Kota Probolinggo, Rabu (22/2) di Aula Pertemuan Kelurahan
Kebonsari Kulon.
Menurut Ketua Bank Sampah Kenari Indah RT 03 / RW 03
Kelurahan Jrebeng Wetan Kecamatan Kedopok itu, kita sebaiknya melakukan
pemilahan sampah terlebih dahulu. “Jadi di setiap rumah, yang pertama harus
dilakukan adalah melakukan upaya pengurangan sampah atau yang disebut reduce,”
tuturnya.
Ia pun memberikan contoh pengurangan
sampah yang dilakukan adalah membawa botol minum sendiri dari rumah. “Saya
sedang membudayakan atau membiasakan diri, contoh hari ini saya selalu membawa tumbler,”
ujar Syaifudin.
Ketua PAPESA berharap pada KIM yang hadir
siang itu untuk dapat terus meningkatkan penyebarluasan informasi terkait
sampah. “KIM yang tersebar di seluruh kelurahan memiliki potensi luar biasa
untuk mensosialisasikan apapun, termasuk dalam hal peraturan pengelolaan
sampah,” ajaknya.
Ya, dalam rangkaian kegiatan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional
(HPSN) Tahun 2023, Diskominfo berkolaborasi dengan PAPESA. Selain itu, PAPESA
juga punya giat Rapat
Dengar Pendapat dengan DPRD Kota Probolinggo; Pekan tanpa kantong plastik (Pemasangan/pemberian
banner untuk toko, tempat usaha, dan lainnya); Talk show di Suara Kota dan Podcast Kolaborasi dengan KIM (Kelompok
Informasi Kelurahan) tingkat kelurahan.
Kemudian edukasi tentang peduli sampah kepada pengunjung CFD Pasar Sabtu Minggu; Clean Up di Alun-alun; Sarasehan dengan
peserta DKUP, pedagang, mitra Lingkungan Hidup (LH), anggota DPRD dan wali kota;
Pemberian penghargaan pelopor kepada toko/tempat usaha/perusahaan yang tanpa
menyediakan kantong plastic; Penyerahan Gerobak Sampah (P2S), Penyerahan
bantuan CSR terkait sampah kepada kelurahan berseri dan kampung proklim.
“Ini PR bersama, saya mengajak KIM untuk
bersama-sama dengan PAPESA mensosialisasikan regulasi termasuk apa yang kami
lakukan (program-program PAPESA), semata-mata kita ingin merubah budaya dari
awalnya tidak begitu peduli menjadi peduli. Menjadi bagian dari kami
Perkumpulan Peduli Sampah. Kita kerja bareng untuk kebaikan kota kita,” ajak
Syaifudin yang hadir bersama anggotanya.
Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan monitoring dan evaluasi KIM
se-Kota Probolinggo terkait pemanfaatan fasilitas internet yang diberikan oleh
Diskominfo. Hadir membuka acara Sekretaris Diskominfo Andre Nirwana.
“Kegiatan yang kebetulan masuk dalam
kegiatan kami, ini perlu kami evaluasi semua. Bagaimana pelaksanaannya,
progressnya, outputnya, outcomenya. Apakah sudah sesuai seperti yang kita
rencanakan sebelumnya. Ada KIM yang kita support dengan Orbit, dirasa perlu
kita evaluasi dan kita kaji. Karena terus terang ini ada pembiayaan juga yang
harus kita pertanggungjawabkan,” tutur Sekdis Andre.
Ia pun memberikan solusi pada KIM, jika
menemui kendala di lapangan terkait penyebaran informasi untuk berkoordinasi
dengan kelurahan di wilayah KIM masing-masing. “Saya berharap pada kelurahan
untuk bisa mensukseskan Pemerintah Kota Probolinggo karena KIM ini berhubungan
langsung dengan kelurahan. Kami berharap banyak pada kelurahan-kelurahan untuk
memfasilitasi dan koordinasi jika KIM memiliki kendala,” serunya.
Andre pun memberikan contoh terkait
penyebarluasan informasi KIM dengan pemanfaatan internet seperti kegiatan UMKM,
kuliner, kenaikan harga komoditi pasar, dan sebagainya. “Kita memberikan
fasilitas ini untuk mewadahi kegiatan yang ada di masyarakat sekitar KIM.
Harapannya ada peningkatan informasi dalam pemakaian Orbit,” harapnya. (DY/fa)