Pemkot Paparkan Berbagai Inovasi pada Evaluasi Tahap II Gerakan Menuju Kota Cerdas

Pelaksanaan Implementasi Program Kota Cerdas (Smart City) Tahun 2023 masuk pada tahapan evaluasi ke-II. Kegiatan tersebut dikemas melalui wawancara daring antara jajaran pejabat Pemerintah Kota Probolinggo dengan tim asesor eksternal lintas lembaga. Sekda drg. Ninik ira Wibawati hadir memimpin rapat evaluasi yang dilaksanakan pada Jumat (10/11) pagi di Ruang Command Center kantor wali kota setempat.

KANIGARAN - Pelaksanaan Implementasi Program Kota Cerdas (Smart City) Tahun 2023 masuk pada tahapan evaluasi ke-II. Kegiatan tersebut dikemas melalui wawancara daring antara jajaran pejabat Pemerintah Kota Probolinggo dengan tim asesor eksternal lintas lembaga. Sekda drg. Ninik ira Wibawati hadir memimpin rapat evaluasi yang dilaksanakan pada Jumat (10/11) pagi di Ruang Command Center kantor wali kota setempat.

Turut mendampingi Sekda, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Aman Suryaman menegaskan bahwa evaluasi program kota cerdas yang diikuti oleh Kota Probolinggo ini merupakan bagian dari implementasi Gerakan Menuju 100 Smart City yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). “Jadi Kementerian Kominfo ini kan punya program, besaran programnya namanya 100 Smart City di Indonesia dan salah satunya adalah Kota Probolinggo menjadi bagian dari program itu,” terang Aman.

Adapun program Smart City yang sudah berjalan di Kota Probolinggo, diantaranya Smart Governance yang memiliki 39 program inovasi, Smart Branding dengan 7 program inovasi, berikutnya Smart Economy dengan 3 program inovasi. Selanjutnya, Smart Living dengan 9 program inovasi, Smart Society dengan 17 program inovasi dan yang terakhir Smart Environment dengan 6 program inovasi.

Di depan asesor, Sekda Ninik menyampaikan bahwa seluruh inovasi pada program Smart City Kota Probolinggo selaras dengan Visi Misi dan Program Prioritas yang dicanangkan oleh Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin. “Smart City sudah tercermin pada Visi Misi Wali Kota Probolinggo, Bapak Dr. Habib Hadi Zainal Abidin, melalui 10 program prioritas yang dicanangkan sejak kepemimpinan beliau sebagai wali kota,” jelas Ninik.

“Antara lain satu program prioritas dimensi Smart Governance, 3 program Smart Branding, 3 program Smart Economy, 1 program Smart Living, 1 program Smart Society, 1 program Smart Environment,” tambahnya

Satu program pada Smart Branding diulas oleh Sekda Ninik kepada anggota tim penilai. Yakni, penggunaan kata “Impressive Probolinggo City” sebagai branding Kota Probolinggo. “Sebagai upaya mewujudkan positioning yang kuat bagi Kota Probolinggo agar dikenal oleh target pasar, baik itu investor, turis, talent dan event, serta untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, maka Pemerintah Kota Probolinggo telah menetapkan “Impressive Probolinggo City” sebagai Logo City Branding,” ungkap Sekda Ninik

Beberapa inovasi lainnya antara lain, dimensi Smart Governance ada Si Ijol (Sistem Informasi Ijazah Online), DOU ASN (Dari Oleh Untuk Aparatur Sipil Negara), Pro Hadi (Program Sahabat Disabilitas). Berikutnya dimensi Smart Society ada Spot Handal (pelayanan untuk ODGJ), Komunitas Noasih Kreatif Mandiri. Dimensi Smart Environment, ada program Setetes MOL Sejuta Kehidupan, Pelita Si Abah (Pemanfaatan Limbah Tahu Sebagai Alternatif Bahan Bakar Murah dan ramah Lingkungan). Dimensi Smart Living antara lain Revitalis Alun-Alun, Siskia Pro Cantik (program pendampingan untuk ibu hamil dan melahirkan).

Usai mendengarkan paparan dari Sekda Ninik, koordinator asesor dari Auditor Sistem Pemerintahan Berbasik Elektronik Badan Riset dan Inovasi Nasional RI Andrari Grahitandaru menyampaikan apresiasi sekaligus memberikan masukan kepada tim dari Pemerintah Kota Probolinggo untuk memasukkan aktivitas masyarakat sebagai bagian dari implementasi forum Smart City. “Saya apresiasi semua kegiatan dari sisi kelembagaan, ini sudah berjalan. Namun untuk forum smart city, ini hanya dijelaskan adanya kegiatan musrenbang saja, padahal disini ada CSR ya. Maka kalau ada pendanaan CSR maka itu pasti terjadi pertemuan forum CRS, silahkan itu diklaim sebagai forum smart city. Juga aktivitas-aktivitas di masyarakat ketika diselenggarakan di Kota Probolinggo,” jelas Andrari.

Turut menjadi anggota asesor antara lain praktisi sistem informasi Hari Singgih, Akademisi Bidang Ilmu Pemerintahan dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Ulung Pribadi, perwakilan Asosiasi Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (IAP) Agus Tri Cahyono, serta perwakilan dari Kementerian Keuangan Brama Yudha Kusmara. (dp/qie)

LINK TERKAIT