Pemkot Probolinggo Berkomitmen Bangun Kota Inklusif dan Ramah Disabilitas

Selasa (23/9), Radio Suara Kota Probolinggo menggelar dialog interaktif bersama komunitas tuli dalam rangka memperingati Hari Isyarat Internasional dengan tema “No Human Rights Without Language Right” atau “Tidak Ada HAM Tanpa Bahasa Isyarat”.

Probolinggo – Selasa (23/9), Radio Suara Kota Probolinggo menggelar dialog interaktif bersama komunitas tuli dalam rangka memperingati Hari Isyarat Internasional dengan tema “No Human Rights Without Language Right” atau “Tidak Ada HAM Tanpa Bahasa Isyarat”.

Diketahui, Hari Bahasa Isyarat Internasional diperingati sebagai momentum penting untuk mendukung dan melindungi identitas linguistik serta keragaman budaya penyandang tuli dan pengguna bahasa isyarat di seluruh dunia. Setiap orang berhak atas hak asasi manusia yang melekat sejak lahir, tanpa terkecuali.

Dialog interaktif diisi GERKATIN (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia), Forum Sahabat Disabilitas, guru bahasa isyarat, komunitas difabel Probolinggo, dan BAPERIDA (Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah).

Dalam sesi dialog, mereka berbagi pengalaman serta tantangan yang pernah mereka hadapi. Maulana hadir sebagai juru bicara yang membantu menjembatani komunikasi. Sementara itu, Perencana BAPERIDA, Yanuar menyampaikan dukungan pemerintah melalui kebijakan perwali, pembangunan inklusif untuk kelompok rentan, serta komitmen mewujudkan meaningful participation dengan melibatkan komunitas difabel secara aktif.

Fika, salah satu perwakilan dari forum komunitas difabel menyatakan harapannya agar teman-teman tuli bisa melamar pekerjaan di Probolinggo. ”Didukung dalam berkarya, dan diharapkan masyarakat tidak takut berkomunikasi dengan kami. Bantuan sekecil apa pun sangat berarti selama tidak ada hambatan komunikasi,” katanya.

Melalui dialog interaktif ini, Radio Suara Kota dan seluruh pihak yang terlibat berharap dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan menghargai keberagaman. Serta berkomitmen untuk bersama-sama membangun Kota Probolinggo yang inklusif dan ramah disabilitas. (mg-amik)

LINK TERKAIT