PRANATA HUMAS SEBAGAI AGENT INFORMASI UNTUK TANGKAL HOAX
PRANATA HUMAS SEBAGAI AGENT INFORMASI UNTUK TANGKAL HOAX
Yogyakarta, 10/3/2020 – Hal ini disampaikan oleh
Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Selamatta Sembiring.
Saat pembukaan acara Bimbingan Teknis Peningkatan
Kompetensi dan Diseminasi Informasi Tentang Covid -19 bagi Jabatan
Fungsional Pranata Hubungan Masyarakat. Pada hari Selasa (10/3), di
Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Selamatta berharap, 1.500 orang Pranata
Humas di seluruh Indonesia dapat berperan aktiv menghadapi issu publik
Covid -19. Melalui kegiatan Bimtek ini, para Pranata Humas dapat membuat
kreasi melalui media sosial, blog, vlog dan lainnya. Untuk menangkal
berita salah atau Hoax yang beredar diberbagai media sosial.
“Karena saat ini negara membutuhkan Pranata Humas sebagai
agen informasi komunikasi untuk menangkal dan meluruskan Hoax,” ujar
pria berdarah Batak ini.
Selain itu, Selamatta juga menjelaskan, di era Post Truth
akan menimbulkan fenomena Echo Chamber (ruang gema) di media sosial.
Dimana, pengguna hanya memilih fakta atau opini yang mendukung idenya
tanpa mau mendengar atau memikirkan informasi yang bersebrangan. Dalam
situasi yang demikian, maka Pranata Humas tidak boleh masuk kedalam
situasi tersebut.
“Peran strategis Pranata humas, di era demokrasi penuh
dengan kepentingan, maka diharapkan Pranata Humas dapat memberikan info
yang jernih tidak berpihak,” pungkas Selamatta mengakhiri sambutannya. (Oke)