Talkshow Bersama BPBD, Edukasi Warga Soal Mitigasi Bencana Angin Kencang
Suara Kota Probolinggo kembali menggelar dialog interaktif pada Selasa (10/9) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Probolinggo. Pokok bahasan pada talkshow ini adalah potensi bencana angin kencang pada saat memasuki puncak musim kemarau yang merupakan siklus dari ancaman bencana hidrometeorologi. Hadir sebagai narasumber, yaitu Nurkholiq dan Sigit Eko dari BPBD setempat.
Kanigaran - Suara
Kota Probolinggo kembali menggelar dialog interaktif pada Selasa (10/9) bersama
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Probolinggo. Pokok
bahasan pada talkshow ini adalah potensi
bencana angin kencang pada saat memasuki puncak musim kemarau yang merupakan siklus
dari ancaman bencana hidrometeorologi. Hadir sebagai narasumber, yaitu Nurkholiq
dan Sigit Eko dari BPBD setempat.
Pada kesempatan itu, Nur
Kholiq mengatakan bencana hidrometeorologi ini disebabkan oleh hujan dan cuaca
metrologi lainnya seperti suhu, hujan, cuaca dan angin. “Jadi, dari rangkaian
ini ternyata potensi-potensi ancaman itu berlangsung secara terus menerus
sepanjang tahun, meskipun potensi ancaman tersebut sudah berbeda beda,”
jelasnya.
Diperkirakan angin
kencang pada saat musim kemarau 2024 dominan terjadi pada bulan Agustus-September
2024.
“Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota
Probolinggo mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan upaya bersama dalam
mengurangi potensi bencana yang akan terjadi,” imbaunya.
Sementara itu, Sigit
Eko menjelaskan beberapa upaya mitigasi yang bisa dilakukan saat dan setelah
terjadinya angin kencang, yaitu dengan pemangkasan pohon atau ranting,
penguatan atap dan berlindung di dalam bangunan yang kokoh.
“Upaya mitigasi
sebelum terjadinya angin kencang, yaitu dengan pemangkasan pohon. Ranting-ranting
pohon yang rapuh atau terlalu dekat dengan bangunan perlu dipangkas secara
rutin. Kedua, penguatan atap dan pembersihan lingkungan serta pemantauan cuaca
dengan selalu melihat atau memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan sumber
terpercaya lainnya,” terangnya.
Sigit
melanjutkan, pada saat terjadi angin kencang, cara yang dilakukan adalah mencari
tempat yang aman, seperti ruangan dalam rumah atau bangunan yang kokoh. “Jauhi
jendela dan pintu kaca untuk menghindari serpihan kaca dan juga matikan listrik
untuk mencegah korsleting,” imbuhnya.
Adapun kegiatan
yang sudah dilaksanakan BPBD Kota Probolinggo adalah melakukan pemantauan
perkembangan cuaca, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah
mitigasi bencana angin kencang, seperti cara mengamankan rumah, cara evakuasi,
dan pentingnya memiliki KIT darurat.
Kegiatan lainnya
adalah penyaluran bantuan kepada masyarakat, berupa makanan dan minuman, obat-obatan
serta tempat tinggal sementara. BPBD juga melakukan kegiatan pemulihan,
rekontruksi dengan membuka akses jalan dan infrastruktur yang rusak. (din/uby)