TK Dharma Wanita Lestarikan Konten Ramah Anak melalui Unjuk Bakat di Kunjungan Radio Suara Kota Probolinggo
Pada Rabu Pagi (3/7) Taman Kanak-Kanak (TK) Dharma Wanita melakukan kunjungan sekaligus mengisi acara Talkshow di Radio Suara Kota Probolinggo. Ditemani 4 orang guru, sebanyak 10 murid yang terdiri dari kelas A dan B meramaikan ruang siaran dengan berbagai tampilan sembari belajar tentang media komunikasi radio.
Pada Rabu Pagi (3/7) Taman Kanak-Kanak (TK)
Dharma Wanita melakukan kunjungan sekaligus mengisi acara Talkshow di Radio
Suara Kota Probolinggo. Ditemani 4 orang guru, sebanyak 10 murid yang terdiri
dari kelas A dan B meramaikan ruang siaran dengan berbagai tampilan sembari
belajar tentang media komunikasi radio.
Dalam sesi dialog pengenalan sekolah, dijelaskan
bahwa TK Dharma Wanita mendukung aktualisasi bakat dan minat murid-murid
melalui berbagai kegiatan, di antaranya: pembinaan jasmani dan motorik, pembiasaan
keagamanaan, seni.
Pembinaan tersebut berhasil mengantarkan
murid-murid TK Dharma Wanita meraih berbagai prestasi, antara lain: Juara 2
Lomba Pildacil Pentas Pais tingkat Kota Probolinggo, Juara Lomba Finger
Painting, dan Juara 1 Lomba Percakapan 2 Anak.
Pada kesempatan ini, masing-masing anak
menampilkan kecakapannya dalam menyanyi, membaca surat pendek, menghafal
hadits, hingga pertunjukan drama dialog. Salah satunya, Gilang dan Kiran yang
berdialog tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Nur ‘Aini selaku guru yang mewakili pada dialog
Panggung Gembira, menyebut bahwa segudang prestasi yang pernah diraih merupakan
buah dari semangat belajar anak-anak. “Anak-anak punya semangat yang tinggi.
Meski kadang moody, ngambek, tapi Alhamdulillah bisa diajak kerja sama dengan
baik, Semangatnya juga tinggi, bahkan juga rajin berlatih bersama orang tua di
rumah.”
Ia juga menambahkan bahwasanya kegiatan ini
dilakukan sebagai sarana pembelajaran dalam mengenalkan alat-alat komunikasi,
serta peningkatan rasa percaya diri. Dengan itu, harapannya, juga dapat
melestarikan lagu-lagu anak ketika era sekarang anak dihadapkan dengan konten
yang tidak sesuai dengan usia mereka.
“Karena kita sudah Kota Ramah Anak, maka kami
mengharapkan lebih diperbanyak lagi tontonan, media pembelajaran, dan lagu-lagu
yang bersahabat sesuai dengan porsi usia anak,” imbuhnya.
Menanggapi tentang kegiatan ini, Novita, ibunda
dari Gilang beranggapan bahwa kegiatan kunjungan ke Radio Suara Kota dapat
menjadi media yang tepat bagi anak-anak. “Bisa tahu bagaimana anak-anak
berekspresi, mengembangkan bakatnya di bidang apa saja, dan keberanian mereka
benar-benar harus didukung melalui kegiatan seperti ini.
Terakhir, ia merasa bahwa kegiatan seperti
sangatlah positif dan perlu untuk diadakan kembali. “Perlu sekali. Karena
anak-anak bisa mengenal sesuatu yang baru. Meski biasanya anak-anak mendengar
radio dari rumah, tapi ketika bisa berkunjung langsung ke tempatnya bisa lebih
tau. positif sekali,” pungkasnya. (zul/uby)