Sejumlah perwakilan dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Perdagangan (DKUP) Kota Probolinggo mendatangi Radio Suara Kota Probolinggo pada Kamis (7/9) pagi. Mereka adalah tim Dari Bidang Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah yang dipimpin oleh Choirul Arifin dan Rani Yusticia selaku Analis Kebijakan. Kehadiran mereka untuk mengudara di saluran 101.7 FM dan berbincang membahas e-commerce besutan Pemkot Probolinggo yakni UMIK HEBAT.
TISNONEGARAN – Sejumlah perwakilan dari
Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Perdagangan (DKUP) Kota Probolinggo
mendatangi Radio Suara Kota Probolinggo pada Kamis (7/9) pagi. Mereka adalah
tim Dari Bidang Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah yang dipimpin oleh Choirul
Arifin dan Rani Yusticia selaku Analis Kebijakan.
Kehadiran mereka untuk mengudara
di saluran 101.7 FM dan berbincang membahas e-commerce besutan Pemkot
Probolinggo yakni UMIK HEBAT.
Mereka mengajak seluruh
masyarakat Kota probolinggo untuk berbelanja di aplikasi yang launchingnya
berbarengan dengan pusat oleh-oleh Galeri Dekranasda yang berlokasi di
Alun-Alun Kota Probolinggo pada tanggal 27 Agustus 2022 lalu. UMIK HEBAT
merupakan aplikasi berbasis web pertama yang dimiliki oleh Pemkot Probolinggo
yang di dalamnya menjual produk hasil karya UMKM di lingkungan Kota
Probolinggo. UMIK HEBAT sendiri merupakan akronim dari Usaha Mikro Makanan
Minuman, Konveksi, Handycraft, Batik dan Bordir.
“Kita tidak hanya berpaku pada
pelaku usaha yang masuk ke Dekranasda kita juga melakukan pendampingan bagi
pelaku-pelaku UKM ke media digital yang lain. Kita ada 2 pendamping yang
bertugas dan mempunyai target kerja untuk digitalisasi UMKM. Jadi apabila
pelaku usaha UMKM yang ingin masuk ke e-commerce
bisa datang ke DKUP,” ujar Kabid Choirul Arifin
Irul - Sapan akrabnya juga
mengatakan bahwa bantuan perawatan usaha bagi UMKM yang ingin mengembangkan
usahanya juga bisa didapat tergantung
bergerak di kategori tertentu. Prosedurnya cukup murah yakni dengan
memiliki kartu UMKM. Kedua, harus menggunakan KTP jika tidak menggunakan KTP
maka tidak bisa melakukan pendaftaran.
"Jadi, yang memiliki UMKM
disertai dengan proposal lebih diprioritaskan. Dalam membuatnya dapat lebih
mudah dengan persyaratan, antara lain foto
copy KK, KTP, foto tempat usaha dan diikuti oleh surat keterangan dari
kelurahan," jelas Kabid Irul.
Ditambahkan oleh Rani Yusticia
untuk Dekranasda sendiri IKM dan UKM yang telah bergabung sebanyak 127 orang
dengan produk yang beragam hingga mencapai 526 produk.
"Jika ingin mencari
oleh–oleh Probolinggo jangan jauh–jauh di Dekranasda saja, menurut saya
harganya standard dan bisa mencicipi produk zaman dulu. Selain itu, Dekranasda
telah bekerjasama dengan pihak JNE dan J&T. Jadi bagi masyarakat Probolinggo
maupun di luar Probolinggo dapat memesan produk UMKM secara online,” terang
perempuan yang akrab dipanggil Rani ini.
Dalam akhir dialog, Rani
berharap untuk para pelaku usaha UMKM/IKM yang ada di Kota Probolinggo tetap
semangat, tetap berinovasi, mau berdaya saing, dan tangkap peluang
seluas-luasnya, serta mengikuti perkembangan era digital modern saat ini yang
begitu cepat dan terus berubah. (Nay/Sit/Qie)