Vaksin Covid Disiapkan, Penerapan Prokes Harus Terus Digalakkan
Vaksin Covid Disiapkan, Penerapan Prokes Harus Terus Digalakkan
PROBOLINGGO – Pemerintah terus berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Salah satunya, dengan program vaksinasi.
Meski begitu, kehadiran vaksin sebagai senjata pemungkas
menekan penyebaran COVID-19, tidak serta merta memberikan kelonggaran
bagi masyarakat. Terutama disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan,
3M. Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan masih menjadi
keharusan, meskipun program vaksinasi nantinya telah dijalankan.
“Saat
ini vaksin Covid-19 sedang dalam tahap uji coba ketiga. Jika telah
selesai dan tidak ada efek samping maka akan disampaikan ke Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendapat izin edar sebelum
diedarkan ke masyarakat,” ujar dr Nurul Hasanah Hidayati, plt Kepala
Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB)
Kota Probolinggo dalam webinar ‘KPCPEN #09 Vaksin Aman, Masyarakat
Sehat’ yang berlangsung, Jumat (4/12).
Ida –biasa ia akrab disapa- menjelaskan, dari ilmu
kesehatan virus Covid-19 seperti halnya virus lain, tidak akan pernah
hilang. Keberadaan vaksin ini berfungsi untuk meningkatkan kekebalan
tubuh secara pasif.
“Ada kekebalan aktif yang timbul secara alami setelah
terpapar virus. Namun ada kekebalan pasif yaitu memasukkan vaksin untuk
menimbulkan kekebalan tubuh. Tujuannya agar ketika terpapar virus, tidak
sakit atau mengalami sakit berat,” ujarnya.
Ida mengungkapkan, tidak semua orang bisa divaksin. Ada
tahapan dan proses screening yang harus dilalui untuk memastikan warga
tersebut sehat.
“Vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat ini adalah
vaksin pertama. Sehingga sasarannya masih untuk usia 18-59 tahun, serta
tidak memiliki komorbid,” terangnya.
Vaksin
akan diberikan selama dua kali untuk satu orang. Antara vaksin pertama
dan kedua harus memiliki jarak waktu tertentu. Namun, masih belum
diketahui kapan vaksin akan diberikan kepada masyarakat karena saat ini
sedang dalam proses ujicoba ketiga.
Pemkot Probolinggo telah menganggarkan sebesar Rp 15 miliar
untuk vaksin Covid-19. Anggaran ini ditempatkan sebagai Belanja Tidak
terduga (BTT) APBD 2021.
Sambil menunggu tahapan vaksinasi, dr Ida menilai,
penerapan protokol kesehatan sebagai salah satu upaya pencegahan
penularan sudah cukup.
Sayangnya, tingkat kepatuhan masyarakat masih sangat
rendah. Jadi, tetap disiplin lakukan protokol kesehatan, 3M, Memakai
Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan guna mencegah penyebaran dan
penularan.
Sejauh ini jumlah pasien Covid-19 di Kota Probolinggo terus
bertambah. Per Jumat (4/12) total pasien terkonfirmasi positif mencapai
812 orang dengan penambahan 18 orang.
Pasien
yang dinyatakan sembuh mencapai 705 orang dengan penambahan 8 orang.
Sedangkan jumlah pasien meninggal total mencapai 62 orang.
Sementara itu, selain Plt Kepala Dinkes dr NH Hidayati,
webinar tersebut juga menghadirkan Kepala Dinas Komunikasi dan
Informatika (Diskominfo) Kota Probolinggo Aman Suryaman, yang membahas
tentang desiminasi informasi waspada hoax vaksin COVID 19. (famydecta)